2.
Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penulisan artikel ilmiah dalam
publikasi jurnal ilmiah !
Karya ilmiah atau
tulisan ilmiah
adalah karya seorang ilmuan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman,
penelitian dan pengetahuan orang lain.
Jenis Karya Ilmiah
Berdasarkan
sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu makalah deduktif, makalah induktif dan makalah campuran. Makalah deduktif
merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis (pustaka)
yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif adalah makalah yang
disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan
dengan masalah yang dibahas. Makalah campuran adalah makalah yang penulisannya
didasarkan pada kajian teoretis digabungkan dengan data empiris yang relevan
dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama
merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan (Bambang Dwiloka dan Rati
Riana, 2005: 97-98).
Kriteria Ilmiah
Sebuah karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil
penelitian, metode ilmiah digunakan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu:
- Melakukan
observasi, menetapkan masalah dan tujuan
- Menyusun
hipotesis
- Menyusun
rencana penelitian
- Melaksanakan
percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
- Melaksanakan
pengamatan dan pengumpulan data
- Menganalisa
dan menginterpretasikan data
- Merumuskan
kesimpulan (teori) dan saran (Nur Khoiri, 2011)
Metode ilmiah juga memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
- Bersifat
kritis, analistis,
artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi
masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
- Bersifat
logis, artinya dapat memberikan
argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan
buktibukti yang tersedia
- Bersifat
obyektif, artinya dapat dicontoh oleh
ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
- Bersifat
konseptual, artinya proses penelitian
dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
- Bersifat
empiris, artinya metode yang dipakai
didasarkan pada fakta di lapangan.
Pernyataan ilmiah yang harus kita gunakan dalam
tulisan harus
mencakup beberapa hal, yaitu :
1. Harus dapat kita identifikasikan orang yang membuat pernyataan
tersebut.
2. Harus dapat kita identifikasikan media komunikasi ilmiah di mana
pernyataan disampaikan apakah dalam makalah, buku, seminar,
lokakarya dan sebagainya.
3. Harus dapat diindentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi
ilmiah tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan itu
dilakukan. Sekiranya publikasi ilmiah tersebut tidak diterbitkan maka
harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan
tersebut.Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsurunsur
yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur
yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut:
- Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin
dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
- Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
- Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
- Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.
Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
Macam-macam Karya Ilmiah
* Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara
ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk
konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan
akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan
penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan
berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’
dengan opini penulis.
* Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil
penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam
bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan
artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak
megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah
mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada
setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah
dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah
terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D,
C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel
ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya
‘diakui’.
* Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan
Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang
masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil
dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta
valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang
mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa
bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru,
pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai
cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
* Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan
skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa
melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam
mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi
penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi,
terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan
(masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan
data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
* Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat
mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan
dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan
‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan
mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung;
observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
* Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada
seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan
ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi,
kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional,
empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
* Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi
soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja).
Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang
sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot
akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah
yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa
Tiga Masalah Pokok Dalam Menulis
Karya Ilmiah
- Masalah Empirisme. Masalah empirisme yang dimaksudkan dalam persoalan
menulis yang disebabkan oleh pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang
menyebabkan orang sulit membuat tulisan, yaitu keterbatasan penulis
mengembangkan ide, pola tulisan kurang standar, dan kurang berbobot
substansi tulisan.
- Masalah Retorika. Retorika maksudnya adalah cara mengungkapan ide.
Retorika melalui tulisan tertuang dalam bentuk kelancaran ide, linier
tidaknya administrasi, pola penyajian data pendukung, dan pola membuat
kesimpulan dari suatu argumentasi. Dalam karya ilmiah, retorika yang
dianggap memiliki bobot ilmiah ialah tulisan dengan retorika linear. Dalam
bentuk tulisan, retorika ini mengacu pada jenis wacana. Setiap jenis
wacana mempengaruhi secara jelas bentuk retorika, pilihan kata (diksi),
dan tata bahasa yang digunakan penulis. Dalam aspek ini dikenal dengan
jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis wacana tersebut
meliputi empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning),
teknik memilih urutan penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik
menerapkan gaya tulisan.
- Masalah Linguistik. Masalah linguistik berarti masalah penguasaan bahasa.
Dalam aspek ini ada empat hal yang dijadikan acuan yaitu sintaksis,
gramatika, diksi dan kosa kata dan mekanik.Aspek sintaksis ialah kemampuan
penulis dalam menyajikan ide dalam bentuk kalmat sederhana, kalimat
majemuk, kalimat kompleks, dan kalimat majemuk-kompleks. Penulis harus
menunjukkan penguasaan gramatika secara baik, benar dan standar.
Kekeliruan menggunakan gramatika ini sangat mengganggu dan menghilangkan
ide. Dari aspek pilihan kata, kekeliruan terjadi misalnya dalam penggunaan
kata asing.
Sumber :
Dwiloka,
Bambang dan Rati Riana, Teknik Menulis Karya Ilmiah, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2005, Cet. 1
http://putrinurainiw.blogspot.com/2013/04/karya-ilmiah-karya-ilmiah-populer-dan.html