Rabu, 14 Januari 2015

Tugas Pengantar Bisnis 1 – Minggu ke 6



KESIAPAN DIRI DALAM MENGHADAPI GLOBAL MARKET

Sebagai mahasiswa yang akan menghadapi dunia kerja tentunya saya perlu mempersiapkan diri menghadapi persaingan global. Maka untuk itu mulai dari sekarang saya harus mengerti apa saja kelemahan saya dalam menghadapi persaingan global ini.

1.     Penguasaan Bahasa Asing

Saya rasa, saya perlu memiliki kemampuan berbicara, membaca, menulis dalam Bahasa Internasional seperti bahasa Inggris yang jelas dan mudah dipahami serta kosakata yang luas. Karna saya memiliki kemampuan bahasa asing yang jauh dibawah rata-rata. Padahal jika saya menguasai bahasa asing lainnya di samping Bahasa Inggris, saya akan mendapat nilai tambah dalam dunia kerja.

2.     Mudah menyerah

Saya tipikal orang yang mudah menyerah sebelum perang, untuk itu dibutuhkan mental yang kuat untuk menghadapi persaingan-persaingan dan segala macam masalah atau rintangan yang akan saya hadapi.

3.     Tempramental

Di balik sifat saya yang mudah menyerah, saya memiliki sifat tempramen, emosian dan yaa bisa dibilang hobby saya marah-marah dan susah untuk berpikir tenang. Hahaha :D

 

Dibalik kelemahan saya, ada kelebihan yang saya yakini dapat membantu saya dalam menghadapi persaingan global. Yaitu :

1.      Memiliki pergaulan yang lumayan luas

Saya memiliki banyak teman, tanpa peduli sudut baik atau buruknya orang, saya mampu beradaptasi dan bergaul dengan orang yang bahkan baru saya kenal. Tentu nya bergaul dengan siapapun yang penting memegang teguh pendirian. Jangan nakal ~

2.      Lebih kehati-hatian

Saya sangat berhati-hati dalam mengambil sikap dan tindakan walaupun saya memiliki sifat tempramen, ini bekal saya untuk lebih meneliti apa yang harus saya lakukan dan apa yang seharusnya tidak saya lakukan.

3.      Mengikuti Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan saya dapat mengakses berbagai informasi yang bermanfaat untuk karir. saya dapat menambah wawasan serta mengikuti perkembangan teknologi informasi. Saya juga dapat memperluas jaringan saya dengan media sosial seperti facebook, twitter, atau mengikuti berita dari detik.com

 

Itulah persiapan diri saya dalam menghadapi persaingan global market pada tahun 2015. Siapkan dirimu sebelum berperang :D

Tugas Pengantar Bisnis 1 – Minggu ke 5



BISNIS OFFLINE ATAU ONLINE  YANG COCOK UNTUK MASYARAKAT INDONESIA

Bisnis Online. Karena bisnis ini lebih menguntungkan dibanding dengan bisnis offline. Kita hanya membutuhkan modal tanpa harus memikirkan kios atau letak strategis dimana kita harus memulai binis tersebut. Seiring berkembangnya zaman teknologi canggih, hanya dengan menggunakan smartphone anda dapat memperoleh konsumen yang pasti nya akan memperoleh untung yang lumayan. Tergantung dari seberapa kita akan memperoleh laba dari produk yang akan kita pasarkan.
Bisnis Online adalah cara praktis bagi anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja segala kebutuhan anda, dengan hanya mentransfer uang kepada si penjual yang sudah pasti harus terpercaya. Dan pengiriman akan dilakukan dengan penyedia jasa pengiriman paket. Setiap orang pasti menginginkan kebebasan dalam bekerja, tidak terikat dan dibawah tekanan. Menekuni bisnis online adalah Andalah penentu segalanya. Anda bisa bebas menentukan dan memilih apa yang diinginkan.
Pangsa pasar yang luas juga mempermudah anda untuk memasarkan produk yang akan anda jual, bukan cuma di dalam negeri bahkan mancanegara sekalipun dapat dilakukan. Kita hanya tinggal duduk di depan computer dengan bermodalkan internet dan smartphone maka dalam sekejap akan memperoleh penghasilan tanpa harus banyak berpikir. Khususnya para mahasiswa, yang butuh penghasilan untuk tambahan uang jajan.

Senin, 22 Desember 2014

Contoh Kasus Fraud Auditing Perusahaan Multikultural



KASUS FRAUD AUDITING PHAR MOR INC,

Phar Mor Inc, termasuk perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang dinyatakan bangkrut pada  bulan Agustus 1992 berdasarkan undang-undangan U.S. Bangkruptcy Code. Phar mor merupakan perusahaan retail yang menjual produk yang cukup bervariasi, mulai dari obat-obatan, furniture, elektronik, pakaian olah raga hingga videotape. Pada masa puncak kejayaannya, Phar Mor mempunyai 300 outlet besar di hampir seluruh negara  bagian dan memperkerjakan 23,000 orang karyawan yang berpusat di Youngstown, Ohio, United States. Phar-Mor dididrikan oleh Michael I. Monus atau biasa disebut Mickey Monus dan David S. Shapira di tahun 1982. Beberapa toko menggunakan nama Pharmhouse and Rx Place. Slogan Phar-Mor adalah ”Phar -Mor power buying gives you Phar-Mor buying power”.

Sejarah mencatat kasus Phar Mor Inc. sebagai kasus yang melegenda di kalangan auditor keuangan. Eksekutif Phar Mor sengaja melakukan fraud untuk mendapat keuntungan financial yang masuk ke dalam saku pribadi individu di jajaran top manajemen perusahaan. Dalam melakukan fraud, top manajemen Phar Mor membuat dua laporan keuangan yakni, laporan inventory dan laporan bulanan keuangan (monthly financial report). Dan kedua laporan ini kemudian dibuat ganda oleh pihak manajemen. Satu set laporan inventory berisi laporan inventory yang benar (true report,), sedangkan satu set laporan lainnya berisi informasi tentang inventory yang di adjusment dan ditujukan untuk auditor eksternal. Demikian juga dengan laporan bulanan keuangan, laporan keuangan yang benar berisi tentang kerugian yang diderita oleh perusahaan ditujukan hanya untuk jajaran eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan yang telah dimanipulasi sehingga seolah-olah perusahaan mendpat keuntungan yang berlimpah. Dalam mempersiapkan laporan-laporan tersebut, manajemen Phar Mor sengaja merekrut staf dari akuntan publik (KAP) Cooper &Lybrand, staf - staf tersebut kemudian turut dimainkan dalam fraud tersebut dan sebagai imbalan telah membuat laporan ganda mereka diberikan kedudukan jabatan penting.
 
Phar Mor Inc, merupakan pengecer barang-barang kering yang berkantor pusat diYoungstown, Ohio, didirikan pada tahun 1982 oleh David Shapira dan Michael I Monus.Monus sebagai Presiden dari Phar-Mor dan sangat terlibat dalam kegiatan operasional. Shapira,CEO dari  jaringan supermarket Giant Eagle, selaku pemegang saham terbesar Phar-Mor danmenjadi CEO. Perusahaan tumbuh dengan cepat dari satu toko ditahun 1982 menjadi lebih dari300 toko dengan  penjualan senilai $3 M dalam 10 tahun. Ciri khas dari toko Phar-Mor selalumemberikan barang- barang diskon dengan pembelian dalam jumlah yang banyak. Barangdagangannya berupa video tape sampai dengan resep obat-obatan. Tahun 1980an, Youngstown masih terguncang dengan restrukturisasi industri bajanya.Hampir 50,000 pekerjaan hilang dan banyak bisnis yang meninggalkan pusat kota. Dibawahkepemimpinan Monus, Phar-Mor menjadi Youngstown dengan pendukung dan karyawanterbesar. Monus memulai dengan mengambil alih dua bangungan kosong di pusat kota,mengoperasikan toko Phar-Mor yang pertama dan mengkonversikan dalam bentuk lain dengancara mengosongkan departement store, menjadi kantor pusat Phar-Mor. Kantor pusat menjadititik fokus acara-acara yang ada dikota tersebut. Monus juga mendukung kegiatan kembang apidipusat kota dan Camp Tuff Enuff, sebuah program beresiko bagi anak-anak kecil dikotatersebut. Monus mewakili Universitas Youngstown, dimana masing-masing keluarga diberikankursi bisnis.Monus membujuk Ladies Professional Golf Association untuk mengadakan kejuaraandi Youngstown bagi orang-orang yang antusias dan penggemar olahraga. Kemudian diamencoba menarik Denver Rockies setelah gagal membujuk Major League Baseball sebagaifranchise untuk piala Youngstown. Tahun 1987, mOdus memulai liga bola basket dunia, yangterdiri dari 10 tim dari masing-masing kota.Catatan: Sebagian besar informasi yang disajikan diambil dari laporan berita didasarkanlaporan yang disiapkan oleh pengadilan yang ditunjuk sebagai pemeriksa Jay Alix.Phar-Mor mulai mengalami kerugian pada tahun 1987. Kerugian tersebut tersembunyidari pantauan Monus dan beberapa bawahan melakukan  peningkatan persediaan, aktivalainnya, kewajibnan dan biaya lainnya untuk menutupi margin  profit yang terus menyusut. Duaset buku disimpan, buku besar perusahaan yang berisi laporan  palsu dan buku besar tersembunyi yang terus membukukan laporan yang salah. Tindakan tersebut untuk menutupikerugian dan memungkinkan mereka untuk meminta sejumlah bonus dari kinerja sertamempertahankan akses ke pasar modal dan permohonan kredit.
 
 Laporan keuangan yang keliru digunakan untuk tujuan kredit senilai $1 M sebagaitambahan modal dari investor, termasuk Sears, Roebuck & Co, Westinghouse Electric Corp; beberapa  pengembang mall Mr Edward DeBartolo; dan mitra perusahaan sebagai afiliasi dariLazare Freres. Sebagai perusahaan dengan kondisi keuangan yang memburuk, mereka bergantung kepada pembayaran dari supplier untuk menyembunyikan kerugian perusahaan. Supplier seperti Coca Cola Enterprises Inc, Fuji Photo Co dan Gibson Greetings Inc membayar senilai $138 juta antara tahun 1988 dan tahun 1992 sebagai pertukaran dengan Phar-Mor untuk tidak mereka dalam persaingan merk.Phar-Mor membeli sejumlah barangnya dengan para supplier yang dikenal ataumemiliki hubungan dengan para eksekutif atau direktur Pahr-Mor. Contohnya, perusahaanmenyewa sejumlah peralatan telepon dari perusahaan yang sebagian dimiliki oleh Monus.Menjual pakaian olahraga dari adanya Liga Bola Basket Dunia. Perhiasan imitasi dibeli dariJewelry 90, Youngstown membeli sejumlah perhiasan tersebut dari grosir New York. Jewelry90 dimiliki oleh David Karzmer, rekan bisnis dari Monus. Ayah Michael Monus, adalahdirektur dari Phar-Mor, bekerja sebagai konsultan dari Jewelry 90. Dia dibayar senilai$354,754 untuk bekerja selama enam bulan di tahun 1992. Jika Phar-Mor membeli langsungdari grosir di New York akan menghemat senilai $2,1 M. Selama musim panas tahun 1992, agen perjalanan Youngstown mengatakan kepada Edward DeBartolo sebagai pemegang saham independen bahwa unit Phar Mor-telahmelakukan  pembayaran senilai $ 80.000 untuk menyelesaikan rekening tunggakan Liga BasketDunia. DEBartolo meneruskan informasi tersebut ke Shapira, untuk dilakukan investigasi internal terhadap Phar-Mor. Penyelidikan mengungkapkan bahwa DeBartolo hanya melihat puncak dari suatu permasalahan. Selama beberapa tahun, Monus telah menyalurkan sejumlahdana sekitar $10  juta ke Liga Basket Dunia. Sebagai mitra umum di liga tersebut, 60% diasebagai pengendali dari masing-masing tim, dengan demikian Monus bertanggung jawabterhadap pembiayaan liga tersebut. Pemilik tim mengatakan bahwa setiap kali mereka membutuhkan uang, mereka akan menghubungi direktur keuangan Phar Mor-atau kontak kedivisi usaha kecil dan uang akan segera dikirimkan. Monus juga menggunakan sebanyak apapun uang untuk keperluan pribadi, termasuk $ 180.000 untuk sebuah rumah dengan lahanseluas 18.000 kaki persegi baru ia membangun, lengkap dengan lapangan basket. Sejumlah petugas lainnya dan direksi telah mendapat manfaat dengan mengorbankan Phar-Mor.

Analisis : Dalam Kasus Phar Mor yang telah diuraikan sebelumnya, Pihak Top Management dan Auditor Internal telah melakukan fraud demi kepentingan pribadi mereka. Phar Mor terbukti telah melakukan fraud dengan memberikan insentive berupa imbalan kepada auditor internal (insentive). Auditor Internal dari suatu organisasi berfungsi sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh manajemen senior dan atau dewan. Tujuan, kewenangan, dan tanggung  jawab bagian audit internal harus dinyatakan dalam dokumen tertulis yang formal, misalnya dalam anggaran dasar organisasi. Anggaran dasar harus menjelaskan tentang tujuan bagian audit internal, menegaskan lingkup pekerjaan yang tidak dibatasi, dan menyatakan bahwa bagian audit internal tidak memiliki kewenangan atau tanggung jawab dalam kegiatan yang mereka periksa.

Sumber : http://www.scribd.com/doc/249251916/Kasus-Fraud-Auditing-Phar-Mor-Inc#scribd

Contoh Kasus Fraud Accounting Perusahaan Multikultural di Luar Negeri



Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga menguntungkan diri-sendiri/kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi)
Fraud mengandung beberapa unsur, yaitu:
  • Tindakan yang disengaja
  • Kecurangan
  • Keuntung pribadi/kelompok atau kerugian di pihak lain
Menurut Alison (2006) dalam artikel yang berjudul Fraud Auditing mendefinisikan kecurangan (Fraud) sebagai bentuk penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran (diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut.
Sebagai konsep legal yang luas, kecurangan menggambarkan setiap upaya penipuan yang disengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain. Dalam konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji laporan keuangan yang disengaja. Dua kategori yang utama adalah pelaporan keuangan yang curang dan penyalahgunaan aktiva.
Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.

Contoh Kasus Perusahaan Multikultural di Luar Negeri
            Frank Dorrance, seorang manajer audit senior untuk Bright and Lorren,CPA baru saja diinformasikan bahwa perusahaan berencana untuk mempromosikannya menjadi rekanan pada 1 atau 2 tahun ke depan bila ia terus memperlihatkan tingkat mutu yang tinggi sama seperti masa sebelumnya. Baru saja Frank ditugaskan untuk mengaudit Machine International sebuah perusahaan grosir besar yang mengirimkan barang keseluruh dunia yang merupakan klien Bright and Lorren yang bergengsi. Selama audit, Frank menentukan bahwa Machine International menggunakan metode pengenalan pendapatan yang disebut “tagih dan tahan” yang baru saja dipertanyakan oleh SEC. Setelah banyak melakukan riset, Frank menyimpulkan bahwa metode pengenalan pendapatan tidaklah tepat untuk Machine International. Ia membahas hal ini dengan rekanan penugasan yang menyimpulkan bahwa metode akuntansi itu telah digunakan selama lebih dari 10 tahun oleh klien dan ternyata tepat. Frank berkeras bahwa metode tersebut tepat pada tahun sebelumnya tetapi peraturan SEC membuatnya tidak tepat tahun ini. Frank menyadari tanggung jawab rekan itu untuk membuat keputusan akhir, tetapi ia merasa cukup yakin untuk menyatakan bahwa ia merencanakan untuk mengikuti persyaratan SAS 22 (AU 311) dan menyertakan sebuah pernyataan dalam kertas kerja bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya. Rekan itu memberitahukan Frank bahwa ia tidak akan mengizinkan pernyataan demikian karena potensi implikasi hukum. Namun, ia mau menulis sebuah surat kepada Frank yang menyatakan bahwa ia mengambil tanggung jawab penuh untuk keputusan akhir bila timbul suatu permasalahan hukum. Ia menutup dengan mengatakan, “Frank, rekan harus bertindak seperti rekan. Bukan seperti meriam lepas yang berusaha untuk membuat hidup menjadi sulit bagi rekan mereka. Anda masih harus bertumbuh sebelum saya merasa nyaman dengan anda sebagai rekan.”
Terdapat fakta-fakta yang relevan. Dalam kasus ini, fakta-fakta tersebut adalah :
Metode pengenalan pendapatan yang digunakan Machine International merupakan metode yang dipertanyakan oleh pihak SEC.
Setelah melakukan riset, Frank menemukan bahwa metode tersebut tidak sesuai bagi Machine Internatioal. Frank mengetahui bahwa metode tersebut memang tepat pada tahun sebelumnya tetapi peraturan SEC membuatnya tidak tepat tahun ini.
Frank merencanakan untuk mengikuti persyaratan SAS 22 (AU 311) dan menyertakan sebuah pernyataan dalam kertas kerja bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya.
Rekannya meminta Frank agar sependapat dengan dirinya untuk menyetujui penggunaan metode tersebut karena metode tersebut telah digunakan selama bertahun-tahun dan diyakini ketepatannya.
Rekannya menawarkan surat pernyataan bahwa bila terjadi suatu permasalahan hukum, maka ia mengambil tanggung jawab penuh akan hal tersebut. Mengidentifikasi isu-isu etika berdasarkan fakta-fakta tersebut. Isu etika dari dilema tersebut adalah apakah merupakan hal yang etis bagi Frank untuk mengeluarkan pernyataan bahwa ia tidak setuju dengan keputusan rekannya mengingat rekan merupakan orang yang membuat keputusan akhir serta berada di atas kedudukannya saat ini sebagai manajer senior.

Analisis :  Semua keputusan sepenuhnya berada di tangan Frank, tentunya ia harus mempertimbangkan secara matang akan dilema yang diadapinya saat ini. Secara ekstrim, jika ia tetap menjunjung akan SPAP dan PSAK maka ia akan tetap menuliskan ketidak setujuannya akan keputusan rekannya dalam menangani kasus tersebut mengingat metode akuntansi yang digunakan klien tidaklah sesuai dengan aturan yang diberikan SEC. Namun jika ia menyetujui pendapat rekannya maka kemungkinan ia akan memperoleh kedudukannya sebagai rekan yang akan ia peroleh 1 atau 2 tahun ke depan serta adanya pandangan bahwa ia telah menunjukkan sikap menghargai dan menghormati keputusan rekannya. Sementara di satu pilihan lainnya Frank dapat memilih untuk tidak melakukan kegiatan penugasan tersebut melihat adanya risiko yang cukup besar pada hasil auditnya nanti.

Sumber :